Bahan Pembelajaran

Makan cumi memang memiliki manfaat nutrisi, namun ada beberapa   bahaya dan risiko kesehatan   yang perlu diperhatikan, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau tidak diolah dengan benar: Alergi Beberapa orang dapat mengalami reaksi alergi terhadap cumi-cumi, yang gejalanya meliputi gatal-gatal, ruam kulit, pembengkakan, sesak napas, pusing, atau mual. Bagi yang memiliki alergi seafood, konsumsi cumi harus dihindari . Kandungan kolesterol tinggi Cumi mengandung kolesterol cukup tinggi, sekitar 233-263 mg per 100 gram. Konsumsi berlebihan, apalagi jika dimasak dengan cara digoreng, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah kolesterol . Keracunan merkuri Seperti makanan laut lainnya, cumi-cumi dapat mengandung merkuri. Meski kadarnya relatif rendah, penumpukan merkuri akibat konsumsi berlebihan dapat berbahaya, terutama bagi anak-anak dan wanita hamil, karena dapat merusak sistem saraf dan otak . Risiko infeksi bakteri dan parasit Mengonsumsi cumi-cumi mentah...

Sumber makanan yang paling kaya akan   asam folat   dan direkomendasikan untuk dikonsumsi sehari-hari meliputi: Sayuran berdaun hijau  seperti bayam, kale, brokoli, asparagus, dan selada. Bayam sangat kaya asam folat dengan kandungan sekitar 263 mcg per 180 gram, sedangkan kale dan brokoli juga tinggi folat dengan sekitar 76-84 mcg per porsi . Hati sapi  adalah sumber asam folat yang sangat tinggi, sekitar 200 mcg per 85 gram, yang dapat memenuhi hampir setengah kebutuhan harian asam folat . Buah-buahan  seperti alpukat (sekitar 82 mcg per setengah buah), jeruk (55 mcg per buah besar), pepaya, buah bit, pisang, dan melon jingga juga kaya akan asam folat . Kacang-kacangan  seperti kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, lentil, dan kacang polong mengandung folat yang cukup tinggi. Contohnya, kacang tanah mengandung sekitar 97 mcg per 100 gram, dan kacang polong sekitar 65 mcg per 100 gram . Telur  juga merupakan sumber asam folat yang baik, dengan sek...