Pengertian Manajemen Persediaan

Manajemen persediaan adalah pendekatan sistematis untuk memperoleh, menyimpan, dan mengambil keuntungan dari aset non-modal (bahan baku dan barang jadi) dengan jumlah stok yang tepat, di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dengan biaya yang tepat.

Sederhananya, perusahaan akan dapat domino88 apk bahan baku serta produksi pada level yang sesuai agar tidak menimbulkan kelebihan atau kekurangan stok yang berakibat pada kerugian.

Persediaan merupakan salah satu aset perusahaan yang sangat berhubungan dengan penjualan maupun tingkat produksi.

Sehingga, jika ada masalah menyangkut mengenai persediaan akan langsung berpengaruh terhadap kerugian bisnis.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui mengenai manajemen persediaan.

Kenapa Diperlukan Manajemen Persediaan dalam Sebuah Bisnis atau Usaha? 

Persediaan merupakan aset perusahaan yang ‘nganggur’ atau lebih mudahnya yaitu aset yang disimpan dan menunggu untuk digunakan/dijual.

Contoh dari persediaan ini adalah persediaan barang dagang (apabila perusahaan dagang) dan pada perusahaan manufaktur ini akan lebih luas lagi seperti material (bahan baku), barang jadi dan barang setengah jadi.

Untuk mengatur persediaan dagang ini bisa dikatakan susah susah gampang, jika persediaan yang ada jumlahnya berlebihan, maka persediaan tentu menimbulkan pengeluaran yang tinggi.

Karena itu, setiap barang yang disimpan pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun, jika persediaan yang tersedia kurang, maka akan menghambat kegiatan produksi dan akhirnya menyebabkan kehilangan konsumen dan penjualan.

Adanya ketidakpastian terhadap waktu pemesanan, pasokan dari supplier hingga ketidakjelasan permintaan ini semua perlu diatur agar tidak timbul dalam sebuah perusahaan.

Karenanya diperlukan manajemen persediaan agar semua dapat dikendalikan.

Faktor yang Memengaruhi Persediaan

Sebelum membahas tentang manajemen persediaan, ada baiknya Anda mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi tingkat persediaan seperti:

  1. Jumlah dana yang tersedia akan memengaruhi pembelian persediaan.
  2. Lead time, waktu tunggu barang yang dipesan
  3. Frekuensi penggunaan, semakin sering digunakan maka jumlah persediaan semakin kecil.
  4. Daya tahan persediaan, persediaan dengan daya tahan pendek seperti buah dan sayur harus segera dijual.
  5. Bencana, persediaan juga dipengaruhi dengan bencana misalnya bencana alam, wabah, atau bencana yang disebabkan oleh manusia seperti: kebakaran.
  6. Tingkat Penawaran dan juga tingkat permintaan.

Cara Menentukan Biaya Persediaan

Setelah mengetahui secara jelas mengenai apa itu manajemen persediaan, tentu akan kurang lengkap apabila tidak membahas cara menentukan biaya persediaan itu sendiri.

Inilah beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan persediaan.

  • Metode FIFO (First In First Out)

Pada Metode First In First Out ini barang yang pertama kali dibeli adalah barang yang pertama kali dijual. Karena itu metode ini sesuai dengan arus biaya yang aktual.

Metode ini juga adalah metode yang paling sering digunakan dalam penilaian persediaan.

Metode ini juga menyesuaikan persediaan barang yang akan keluar tentunya akan sesuai dengan kegiatan produksi yang nilainya kurang lebih sama dengan harga yang pertama kali masuk.

Karenanya persediaan barang akhir akan sesuai dengan harga baru atau dengan urutan terakhir yang dibeli. Metode ini juga menggunakan metode perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP).

Ketika metode ini digunakan selama periode inflasi, maka biaya unit yang lebih awal masuk akan lebih rendah dibandingkan dengan biaya unit yang paling akhir. Karena itu juga FIFO ini akan menghasilkan laba kotor yang lebih tinggi.

  • Metode LIFO (Last In First Out)

Berbeda dengan metode FIFO, pada metode Last In First Out (LIFO) ini adalah sebuah metode pencatatan persediaan untuk mencatat persediaan yang terakhir dibeli akan dijual terlebih dahulu sedangkan persediaan yang pertama kali dibeli akan dikeluarkan di kemudian hari.

Satu hal yang perlu diingat bahwa perusahaan tidak lagi diperbolehkan untuk menggunakan metode Last In First Out dalam pencatatan persediaan miliknya.

Hal ini karena dengan menggunakan metode ini pajak perusahaan akan lebih kecil saat terjadinya inflasi.

  • Average

Metode average ini adalah metode yang biasa digunakan untuk melakukan perhitungan biaya per unit persediaan dengan cara rata-rata yang tertimbang.

Caranya dengan membagi jumlah biaya barang yang tersedia untuk dijual dengan jumlah unit yang akan dijual sehingga dapat lah biaya rata-rata per unit.

Setelah mengetahui biaya rata-rata per unit, maka langkah terakhir adalah dengan menghitung persediaan akhir dan beban pokok penjualan.

Penjelasan di atas merupakan sedikit tentang manajemen persediaan. Dengan manajemen persediaan kita dapat mengelola persediaan dengan biaya yang rendah.

Manajemen persediaan merupakan bagian penting dari perusahaan. Dengan adanya manajemen persediaan, aset perusahaan lebih terkontrol status dan kondisinya.

Misalnya di dalam perusahaan manufaktur. Persediaan bahan perlu dikontrol agar tidak sampai kehabisan. Karena jika kehabisan maka bisa menhambat proses produksi dan penjualan.

Tujuan dan Fungsi Manajemen Persediaan

Dari kegiatan di atas domino kita ketahui bahwa tujuan dari manajemen persediaan adalah menyediakan persediaan dengan biaya yang minimum.

Selain itu, Anda juga harus memastikan persediaan untuk kegiatan operasional seperti produksi, penjualan, dan layanan kepada konsumen tidak terganggu meskipun biayanya minimum.

Tidak hanya itu, terdapat banyak tujuan lain yang dapat Anda manfaatkan dengan melakukan manajemen persediaan, diantaranya:

  1. Memastikan domino tersedia (safety stock).
  2. Mengurangi risiko keterlambatan dalam pengiriman persediaan, serta risiko harga yang fluktuatif.
  3. Memperoleh diskon dari pesanan dalam jumlah yang banyak.
  4. Menyesuaikan pembelian dengan jadwal produksi.
  5. Mengantisipasi perubahan yang terjadi pada penawaran maupun permintaan.
  6. Mengantisipasi permintaan mendadak.
  7. Menjaga jumlah persediaan yang hanya tersedia musiman, sehingga ketika barang sedang tidak musim perusahaan masih memiliki persediaan.
  8. Mengawasi persediaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi, bisa dikembalikan ke supplier jika tidak cocok.
  9. Menjaga komitmen terhadap customer agar barang bisa diproduksi dengan waktu dan kualitas yang diminta.
  10. Menentukan kuantitas persediaan yang harus disimpan untuk berjaga-jaga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal Usul dan Letak Geografis

Manfaat Jeruk Nipis

Efek Kebanyakan Makan Protein