Perang Dunia 1 (Part 2)

1907: Anglo–Russian Convention (Entente Britania Raya–Kekaisaran Rusia)

Britania Raya dan Kekaisaran Rusia akhirnya menyepakati untuk menyudahi konflik teritorial mereka di kawasan Balkan dan Asia Tengah di bawah tekanan Prancis sebagai mediator. Perjanjian ini nantinya yang mengikat sempurna tiga kekuatan Eropa slot gacor maxwin menjalin satu kekuatan sebagai Triple Entente melawan Jerman dan Triple Alliance-nya.

Blok negara besar hegemoni Eropa ini nantinya lebih dikenal sebagai Allied Force (Blok Sekutu). Perjanjian ini ditandatangani di Paris.

1908: Bosnia-Herzegovina dianeksasi secara resmi oleh Austro-Hongaria

Dengan memanfaatkan situasi yang sulit di dalam negeri Kekaisaran Turki Ottoman, serta banyaknya wilayah protektoratnya yang melepaskan diri satu per satu dan memerdekakan diri sebagai negara otonom, Austro-Hongaria menganeksasi Bosnia-Herzegovina.

Dikarenakan Jerman mendukung sekutunya, Kekaisaran Rusia terpaksa menyerah terhadap agresi Austro-Hongaria, serta tidak mau mengambil risiko dengan mundur dari tantangan yang dilayangkan oleh Austro-Hongaria.

Pada waktu itu, Britania Raya maupun Prancis di sisi lain tidak ada yang berniat mendukung Kekaisaran Rusia lantaran memungkinkan gerakan mereka akanmemicu konflik di kawasan Balkan, terlebih jika Kekaisaran Turki-Ottoman terprovokasi.

1911: Insiden Agadir di Maroko

Ini adalah krisis internasional kedua yang terjadi di Maroko. Dengan mengirim kapal perang ke pelabuhan Agadir di Maroko, Jerman telah memicu krisis diplomatik, meskipun pada akhirnya dibuat perjanjian diplomatik yang mengakhiri krisis tersebut. Namun, Insiden Agadir ini telah menyulut konfrontasi antara Prancis dengan Jerman.

1912–1913: Perang Balkan I dan II

Dua Perang Balkan berturut-berturut yang melibatkan Turki Ottoman, Serbia, Yunani, Montenegro, dan Bulgaria berakhir dengan Perjanjian Bucharest tahun 1913. Perang itu menyebabkan pergeseran situasi di kawasan Balkan.

Wilayah Turki-Ottoman di Balkan pun semakin menyempit, sehingga disisihkan menjadi daerah kecil di sekitar Istanbul. Serbia (sekutu Kekaisaran Rusia dan pembela hak bangsa Slavia di wilayah Kekaisaran Austro-Hongaria) dilebur sebagai negara utama bangsa Slavia di kawasan itu.

Austro-Hongaria pun berkesimpulan bahwa pilihannya hanyalah perang yang mampu mencegah Serbia sebagai garda pemangku hak-hak rakyat Slavia untuk memberontak melawan hegemoni Kekaisaran Hansburg dari Austro-Hongaria, yang mendapat dukungan penuh dari bangsa Slavia raksasa, Kekaisaran Rusia.

Sebabnya, Kekaisaran Rusia akan mengintervensi tindakan Austro-Hongaria apabila menyerang Serbia. Kekaisaran Austro-Hongaria pun menunggu momen yang tepat agar bisa memicu perang antara Austro-Hongaria dan Kerajaan Serbia.

1914: Pembunuhan Pangeran Franz Ferdinand di Sarajevo

Pada 28 Juni 1914, Adipati Agung (Archduke) Franz Ferdinand, pewaris takhta Kekaisaran Austro-Hongaria, dibunuh seorang nasionalis Bosnia-Serbia dari organisasi teroris-nasionalis Serbia The Black Hand, bernama Gavrilo Princip.

Aksi yang dilakukan pemuda berusia 19 tahun ini berakibat fatal hingga memicu perang global. Desain buatan Raja Edward VII pun berjalan. Jalinan aliansi negara-negara super power Eropa telah menjalankan fungsi komitmennya sebagai konsekuensi diplomatik yang membawa insiden lokal ini menuju konflik global di Eropa dan dunia.

Sementara itu garis waktu dalam konflik awal tahun 1914 adalah sebagai berikut.

  • 28 Juni 1914: Serangan teroris Serbia The Black Hand di Sarjevo hingga membunuh Pangeran Franz Ferdinand oleh pemuda 19 tahun, Gavrillo Princip.
  • 23 Juli 1914: Setelah mendapat jaminan dukungan dari Jerman, Austro-Hongaria mengultimatum Serbia.
  • 28 Juli 1914: Austro-Hongaria menyatakan perang terhadap Serbia.
  • 30 Juli 1914: Kekaisaran Rusia mulai memobilisasi militer secara serempak.
  • 1 Agustus 1914: Sebagai respon mobilisasi militer Kekaisaran Rusia, Jerman menyatakan perang terhadap Kekaisaran Rusia, Prancis juga mulai memobilisasi militernya.
  • 3 Agustus 1914: Sebagai respon terhadap Prancis, Jerman menyatakan perang terhadap Prancis.
  • 4 Agustus 1914: Jerman menginvasi Belgia sebagai bagian dari Schlieffen Plan. Britania Raya pun menanggapi aksi Jerman ini dengan menyatakan perang terhadap Jerman, sehingga seluruh kekuatan dari Triple Entente terjun dalam kancah Perang Dunia Pertama. Jerman hanya didukung Austro-Hongaria.

Negara-Negara yang Terlibat Perang Dunia 1

Secara garis besar, kontes Perang Dunia I diikuti oleh negara-negara domino8 Eropa yang masuk dalam aliansi blok Triple Entente dan Triple Alliance.

Triple Entente merupakan skema Britania Raya untuk menghadapi kekuatan baru yang dibangun oleh Kaisar Wilhelm II dari Jerman, sampai-sampai Britania Raya rela melepaskan gengsinya dengan mengadakan penandatanganan Entente (ikatan nonaliansi), mengakhiri fase splendid isolation karena ketakutan menghadapi geliat Jerman.

Jerman saat itu semakin meraksasa di kawasan Eropa kontinental dan mengancam kedudukannya sebagai penyangga balance of power, serta hegemoni koloni dunia.

Entente dari Britania Raya adalah Prancis, meskipun keduanya sempat bersitegang dalam Insiden Fashoda, yang menjadi taktik diplomatis dengan memanfaatkan kemarahan Prancis. Hal ini dikarenakan wilayah Alsace-Lorraine dianeksasi ke dalam wilayah Kekaisaran Jerman, pasca German Unification (Penyatuan Konfederasi Jerman Utara dan Selatan). sebagai hasil Perjanjian Frankfurt karena Prancis kalah perang dalam seri Perang Franco-Prussia 1871.

Sementara Entente Britania Raya dengan Kekaisaran Rusia merupakan “permainan cantik” dari Britania Raya setelah mengetahui bahwa Kekaisaran Wilhelm II telah memecat sang arsitek diplomatik Jerman, Kanselir Otto von Bismarck, serta menolak memperbarui Perjanjian Reasuransi yang telah ditandangani sebelumnya.

Jerman malah memperbarui perjanjian aliansi Triple Alliance. Pengganti Otto di sisi lain juga kurang cakap dan sang kaisar memiliki tempramen tidak jelas: antara humanis, haus darah, atau bodoh akibat inferioritasnya atas hegemoni Britania Raya sebelumnya di Eropa.

Kaisar Wilhelm II juga menerapkan kebijakan Weltpolitik yang semakin memicu aksi gerak cepat Britania Raya meruntuhkan berbagai kemungkinan terbangunnya koalisi negara besar Eropa manapun dengan Jerman.

Kekaisaran Rusia memang domino8 bersitegang dengan Britania Raya perihal Balkan, yaitu ketika hendak membuka jalur Selat Dardanelles yang mengancam kepentingan kolonial Britania Raya di wilayah Timur-Tengah. Namun, akhirnya atas desakan Prancis dan berbagai pertimbangan lain (termasuk kedekatan Jerman dengan Austro-Hongaria yang menjadi musuh Kekaisaran Rusia), Kekaisaran Rusia menerima bergabung dengan Britania Raya.

Triple Alliance di sisi lain merupakan proses panjang aliansi yang berawal dari aliansi Holy Alliance antara Kekaisaran Rusia, Prusia, dan Austria yang ditandatangani di Paris pada 26 September 1815, pasca jatuhnya Kekaisaran Prancis Pertama atau berakhirnya Perang Napoleon.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal Usul dan Letak Geografis

Manfaat Jeruk Nipis

Efek Kebanyakan Makan Protein