Apa Itu Tanaman Harendong?
Apa Itu Tanaman Harendong?
Harendong (Melastoma candidum), atau disebut juga senggani, adalah salah satu jenis tanaman yang memiliki khasiat untuk kesehatan. Meski sering dianggap gulma yang pertumbuhannya mengganggu, bagian daun, akar, buah, dan biji harendong dapat dimanfaatkan sebagai obat dan pewarna alami makanan.
Selain disebut harendong dan senggani, tumbuhan ini juga punya nama-nama sebutan lain: kluruk (Jawa), senduduk dan cengkodok (Melayu), kemanden (Madura), ndusuk (Flores), kedebik (Bangka), dan karamunting (Dayak).
Bagaimana ciri-ciri harendong? Tumbuhan harendong merupakan jenis perdu atau pohon kecil. Memiliki batang berkayu yang tegak dan berwarna cokelat, tingginya 1,5 – 5 m, yang percabangannya simpodial (terbagi dua atau lebih pada setiap modul). Tanaman ini biasanya tumbuh di kawasan yang mendapatkan sinar matahari yang cukup seperti lereng gunung, daerah semak belukar yang tidak terlalu rimbun, dan lainnya.
Harendong memiliki daun tunggal, bertangkai, dan letaknya berhadapan secara bersilangan. Setiap helai daun berwarna hijau, bentuknya seperti bulat telur, panjangnya 2 – 20 cm dan lebarnya 1 – 8 cm. Ujung dan pangkal daunnya runcing, dengan bagian pinggiran daun rata. Memiliki rambut pendek yang jarang-jarang dan kaku di permukaan daunnya, sehingga bila diraba terasa kasar.
Daun harendong memiliki berbagai kandungan kimia antara lain flavonoid, saponin, dan tanin terhidrolisis yang umum disebut nobotanin B. Bunga harendong mengandung kaempferol, antosianin, sterol, tanin, dan asam lemak. Buah senggani berwarna ungu kemerahan dan diduga memiliki kandungan antosianin. Buah senggani dapat dijadikan pewarna alami.
Manfaat Harendong untuk Kesehatan
Sebagai salah satu tanaman obat tradisional, sudah pasti ada manfaat harendong untuk kesehatan. Bagian yang dapat digunakan dari tumbuhan ini ialah daun, akar, buah, dan bijinya. Penelitian juga telah menunjukkan bahwa dalam bagian-bagian tumbuhan harendong terdapat kandungan-kandungan yang bermanfaat untuk kesehatan.
Secara tradisional manfaat harendong untuk kesehatan antara lain untuk: membantu mengatasi disentri basiler, diare, gangguan pencernaan (dispepsi), hepatitis, keputihan (leukorea), sariawan, bisul, keracunan singkong, mimisan, perdarahan menstruasi berlebihan, perdarahan di luar waktu menstruasi, wasir berdarah, buang air besar berdarah (melena), ASI tidak lancar, radang dinding pembuluh darah yang disertai pembekuan darah (tromboangitis), mabuk minuman keras, dan busung air.
Ternyata ada cukup banyak masalah kesehatan yang telah secara tradisional ditangani dengan harendong. Nah, di bawah ini adalah 6 cara mengolah harendong berdasarkan resep tradisional:
1. Cara Mengolah Harendong untuk Disentri Basiler
Guna mendapat manfaat harendong untuk mengobati disentri ikuti cara mengolah berikut ini:
Cukup siapkan aseman dan daun Harendong secukupnya untuk direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih dan tersisa sekitar 1 gelas saja. Setelah air rebusan tersebut dingin, minumlah sekaligus. Lakukan hal tersebut sebanyak 2 kali dalam sehari.
2. Cara Mengolah Harendong untuk Sariawan
Berikut cara mempersiapkan dan mengolah untuk mendapatkan manfaat harendong dalam mengobati sariawan:
Siapkan 2 lembar daun Harendong lalu cuci sampai bersih. Kemudian, bilaslah dengan air matang hangat untuk melunakkan teksturnya. Setelah dibilas, kunyahlah daun Harendong dengan campuran sedikit garam dan telanlah.
3. Cara Mengolah Harendong untuk Bisul
Ikuti cara mengolah berikut ini untuk mendapatkan manfaat harendong untuk menghilangkan bisul:
Pengobatan bisul juga bisa dilakukan dengan daun Harendong dengan cara merebusnya sampai air rebusannya tersisa sedikit. Nah, air rebusannya itu diminum, kemudian ampasnya dibubuhkan pada bisul. Lalu, balutlah supaya daunnya tidak tercerai-berai.
Caranya dengan menyiapkan 50 gram daun harendong yang dicuci, lalu direbus. Tunggu hingga air rebusan berubah warna menjadi pekat, kemudian matikan api dan hidangkan. Ampasnya dilumatkan untuk dijadikan masker pada bisul.
Komentar
Posting Komentar